Book and Comic

Baca Komik Yuk: Madam Giselle’s Blood – Review Jujur

Webtoon yang saya review disini diperuntukkan untuk usia 18+. Diharap pembaca yang belum berusia 18 tahun untuk tidak melanjutkan membaca blog ini. Terimakasih.

Manteman pastinya suka membaca komik romance donk. Apalagi sekarang ada webtoon yang praktis banget dibaca di smartphone dan gratis pula. Kali ini saya ingin mereview webtoon manhwa The Blood of Madam Giselle (atau Giselle’s Blood) yang merupakan webtoon bergenre vampire romance.

“A rebellious spirit trapped in her marriage to a violent husband, Giselle leads a miserable life playing the role of a meek wife and lady. But one night, wandering her new home, Giselle discovers what seems to be a young boy trapped inside a cage. An inheritance from her husband’s eccentric father, the boy is considered a monster, an immortal “flower that feeds upon blood”. Despite her fear, Giselle begins to visit the boy nightly. Will these illicit meetings shatter life as she knows it?”

Jujur, saya bukan penggemar komik romance, apalagi romance tradisional yang berkutat di cinta segitiga, segiempat dan seterusnya. Ditambah saya juga bukan pula penggemar vampir-vampiran ala Twilight (walaupun baca semua bukunya karena penasaran dan nonton semua filmnya karena ngefans berat sama Robert Pattinson. Hehehe).

Tapi webtoon The Blood of Madam Giselle ini berhasil bikin saya marathon 2 hari menyelesaikan 27 episode versi Bahasa Inggris nya.

Gambarnya

Pertama yang bikin saya tertarik dengan Webtoon The Blood of Madam Giselle ini karena gambarnya yang buagus (kasih 4 jempol). Detail gambarnya nggak kalah sama Webtoon The Secret of Angel yang super famous itu. Mata juga dimanjakan sama detail gaun-gaun jaman Victorian yang penuh detail renda yang cantik.

Female lead

Karakter Giselle menurut saya menarik.

Cerita

Boleh saya bilang, 99% komik dewasa terutama yang mengandung konten hubungan seks didalamnya dibuat untuk pembaca laki-laki. Ceritanya seringkali ga jelas dan intinya seperti film porno ujungnya ya pasti kesana. Webtoon The Blood of Madam Giselle ini jelas sekali berbeda.

Selain mempunya jalan cerita yang jelas, alur cerita yang naik turun ada konflik, penyelesaian masalah, flashback, character building, membuat membaca komik ini seperti menonton film saja. Konten hubungan seks didalamnya bukan sekedar bumbu, melainkan faktor yang cukup penting untuk menunjukkan kualitas emosi para karakter, hubungan antar character dan membangun karakter.

Karakter

Menurut saya pengkarakteran di Webtoon The Blood of Madam Giselle ini sangat bagus. Terutama penggambaran emosi yang sangat terasa. Misalnya emosi di wajah Giselle saat menghadapi suaminya yang violent, Carter, dan saat sedang bersama vampir selingkuhannya, Isaac, sangatlah kontras.

Emosi yang berbeda juga terlihat saat Giselle menghadapi para pelayannya atau sedang bersama ibu-ibu kaya tetangganya. Mulai dari gestur tubuh, senyuman, sorot mata, saya harus bilang kalau webtoon ini sangat enjoyable dibaca karena komikusnya sangat pandai menampilkan emosi dari karakternya.

Kualitas romance

Namanya komik romance pastinya ga lepas dari cinta-cintaan kan. Nah, romance di webtoon The Blood of Madam Giselle ini tarik ulurnya bener-bener ala drama Korea yang bikin pembacanya gemes sendiri. Lalu pada akhirnya waktu kedua karakter mencapai milestone hubungan mereka itu bikin pengen teriak “FINALLY!!!” mirip banget sama perasaan yang muncul setelah tokoh utama Drakor akhirnya gandengan tangan waktu episode nya tinggal sisa 4 episode doank. Hahaha.

Male lead sindrom

Buat saya kedua tokoh utama pria di Webtoon The Blood of Madam Giselle, Carter dan Isaac, ini mirip banget seperti debat tak berujung antara penggemar aktor America sama fans seleb Korea. Yang satu suka sama cowok macho jembrosan yang satu lagi sukanya cowok klimis dan manis.

Carter, suami Giselle digambarkan berkumis, klimis dan bersikap toxic masculinity, intimidatif, kasar dan misoginis. Sementara Isaac, digambakan sebagai karakter yang lembut dan berwajah manis, walaupun dalam banyak kesempatan digambarkan pula kalau dia kadang memaksa atau mengarahkan Giselle untuk mengikuti kemauannya.

Kalau saya sih jelas tim Isaac, soalnya penggambaran doi ngingetin sama Jungkook nya BTS waktu rambutnya sedang panjang. Hahaha.

Karena webtoon The Blood of Madam Giselle ini ratingnya 18+ jadi saya nggak akan memberikan link apapun. Saya yakin manteman yang memang menggemari genre Webtoon seperti ini pasti sudah tau harus cari kemana.

Waktu blog ini ditulis, webtoon The Blood of Madam Giselle ini baru sampai episode 27 dan statusnya masih ongoing alias belum tamat.

Manteman ada webtoon favorit yang ingin direkomendasikan buat saya baca juga? Yuk tulis daftarnya di komen ya. Mampir juga

7 Comments

  • Rahma Diana

    Aku liat review ini di tulis 4 Desember 2020 ya, dan sekarang udah 26 Maret 2021.
    Aku sebenernya baru baru ini sih selesai baca maraton komik the blood of madam
    giselle. Udah sampei chapter 39, alias tamat.
    Tapi karena aku kurang baca cerita nya dengan baik, jadi kurang faham sama ending nya. Bagi yang tau tolong jelasin dong 🙁

    Makasih 💘✨
    – Rahma

    • Sissy

      Di web tempat aku biasa baca belum tamat, Kak. Nanti kalau sudah tamat aku share opini disini deh

    • Sissy

      Mau baca mungkin Kak? Soalnya ini komik. Kalau versi sensor nya bisa baca di Line Webtoon. Kalau buat versi 18+ nya Kakak bisa DM aku di twitter atau instagram @sissassy ya Kak, nanti kukasih link nya disana