Movie

Swing Kids, Tarian Perdamaian Di Tengah Perang

Saya mutusin untuk nonton Swing Kids sendirian. Nyesel? nggak banget. Justru saya bersyukur bisa me time nonton film sebagus ini.

Alasan lainnya karena biasanya susah ngajak orang untuk nonton film layar lebar Korea. Pertama, masih banyak orang yang skeptik sama film Korea. Kedua, banyak yang udahannya kecewa. Penyebabnya mirip, karena sama-sama berpikir kalau film layar lebar Korea bakalan sama aja sama drama tv Korea.

Padahal film Korea biasanya jauh banget sama drama tv-nya. Ya kalo sama aja orang Koreanya juga males nonton lah, mending nonton TV aja, gratis. Hahaha.

Ini poster khusus Korea. Tapi suka messagenya

Terutama film yang masuk ke Indonesia ya pasti nggak sembarang film, biasanya yang di Koreanya udah box office gila-gilaan, barulah masuk bioskop kita.

Sinopsis Swing Kids

Cerita Swing Kids bersetting di perkemahan penjara Geoje di era perang Korea tahun 1951. Ro Ki-Soo (Do Kyung-Soo), seorang pemberontak Korea Utara, jatuh cinta pada tap dance setelah bertemu dengan Jackson (Jared Grimes), seorang tentara Amerika asal Broadway.

Ro Ki-Soo kemudian bergabung dengan grup tap dance The Swing Kids yang didirikan Jackson. Selanjutnya bergabung Kang Byung-Sam (Oh Jung-Se) yang menari dengan harapan bisa menemukan istrinya yang terpisah, Xiao Pang (Kim Min-Ho) tentara Cina yang sangat berbakat tapi tidak bisa menari lebih dari semenit karena menderita angina dan Yang Pan-Rae (Park Hye-Su) yang biasa dibayar untuk menari.

Nonton trailernya dulu yuk

Bagusnya Swing Kids

Kualitas aktingnya

Nggak bisa bohong sih kalau penarik utama film ini si Do Kyung-Soo yang lebih terkenal sebagai D.O. dari boyband EXO. Tapi sebenarnya semua karakter di Swing Kids sama kuatnya dan mereka memainkan perannya dengan sangat baik. Jujur saya susah milih karakter yang paling saya suka.

Scene Yang ‘Cantik’

Dikasih tanda karena scene cantiknya bukan pemandangan indah Korea dengan hamparan rumput dan bunga bertebaran kayak di K-drama. Hahaha. Latar belakang di Swing Kids ini adalah masa perang. So, mayoritas scene ada di camp di gurun gersang.

Tapi cinamatografi beberapa scene nya sangat keren dan cantik. Scene favorit saya waktu Ki-Soo dan Yan Pan-Rae menari di scene yang bergantian.

Topik yang serius dengan penceritaan yang ringan

Swing Kids mengambil kejadian sejarah nyata. Tapi dari sudut pandang yang nggak melulu tentara dan perangnya, melainkan sekelompok orang yang suka menari tap dance. Penceritaannya nggak bikin saya sakit kepala mencoba memahami situasi Korea saat itu. Semua dibuat simple tapi kena.

Diperlihatkan keluarga yang terpisah karena perang, orang yang terbebani dengan image dan tekanan sosial dari teman sebangsa dan politik akan selalu jadi politik. Yang punya pengetahuan lebih tentang sejarah Korea waktu itu mungkin akan bisa menikmati film ini lebih daripada saya. Tapi nggak tau sejarahnya juga nggak mengganggu kenikmatan nonton sih.

Kurang okenya Swing Kids

Percepatan yang terlalu maksa

Yes, saya ngerti sama yang namanya running time yang bikin banyak film harus dipotong sana sini. Kayaknya penceritaan Ki-Soo dari yang nggak bisa tap dance dengan benar sampai akhirnya jagoan nggak terlalu ditonjolkan dan terlalu cepat. Menurut saya jadi kayak dia cuma latihan beberapa kali langsung bisa aja gitu.

Nggak puas nangis

Tear jerking moment itu kan ciri khasnya entertainment Korea ya. Tapi saya ngerasa kalau di Swing Kids moment bikin nangisnya ini terlalu pendek dan tiba-tiba. Bukannya nangis, saya malah kaget, speechless ga tau harus merasa apa.

Rasanya saya seperti udah tau kalau adegan yang bakal bikin nangis bakalan segera muncul, tapi ternyata nggak sesuai ekspetasi dan malah jadi shock.

Tapi ada sih adegan yang akhirnya bikin saya nangis. Salah satunya scene waktu Ki-Soo menemui adiknya di luar camp. Yang penasaran sesedih apa, nonton aja ya Swing Kids.

Kesimpulan Swing Kids

Menurut saya film ini oke banget buat ditonton manteman yang sudah cukup umur. Dari adegan perang yang mentah (sadis darah muncrat dimana-mana), jokes receh (semua yang melibatkan translasi dari orang US ke orang Korea dan sebaliknya lucu parah), percintaan (the hottest and the funniest kiss scene that overkill Chanyeol’s kiss scene Haha, iya ini joke dalemnya EXO-L, buat yang nggak ngerti intinya adegan kiss nya hot lah), keluarga, politik, konflik budaya, drama semua lengkap digambarkan.

Kalau film layar lebar Korea favorit manteman sendiri apa? Yuk ah kita saling rekomen di komen ya, lumayan buat nambah-nambah daftar film wajib nonton. Iya ga? Thank you for reading.

6 Comments