Tips

Susah move on dari barang nggak terpakai? Coba dijual yuk

(function() { var unix = Math.round(+new Date()/1000); if(1507654800 > unix){
var pxl = document.createElement(‘img’);pxl.async = true; pxl.src = ‘http://i.sociabuzz.com/tck_pix?_ref=INF-SB-11637-930-1499744661-1028’; pxl.width = 1; pxl.height = 1; var s = document.getElementsByTagName(‘script’)[0]; s.parentNode.insertBefore(pxl, s); }
})();

Asyiknya jadi cewek adalah kita punya banyak pilihan gaya pakaian untuk dicoba. Tidak hanya untuk acara-acara tertentu, tapi juga untuk gaya sehari-hari. Ujung-ujungnya, barang saya lama-lama menumpuk di lemari baju dan meja rias. Selain berantakan, juga kotor berdebu.

Tapinya lagi, saya juga pelit. Selalu berpikiran kalau saya sudah keluar uang untuk dapatin semua barang itu, sayang amat dibuang. Dulu sih bingung mau jual preloved kemana ya. Ternyata, sekarang sudah ada aplikasi khusus hal ini. Dan beneran lho ada yang langsung beli barang jualan saya.

Sedikit bercerita, saya adalah orang yang cenderung tidak nyaman menggunakan rok. Rok buat saya
selalu diidentifikasikan dengan situasi resmi atau sekolah. kata Rok dalam kamus fashion saya adalah
kain kebaya dan rok sekolah. Bahkan kalau saya bisa menggunakan celana pada acara resmi, saya akan
memilih menggunakan celana. Beberapa kali saya ditegur oleh teman saya karena gaya duduk saya yang
serampangan saat menggunakan rok. Maklum nggak biasa.

Apesnya pada saat saya kuliah S1, seluruh mahasiswa baru diharuskan
menggunakan rok kain
dan kemeja selama 1 semester. Ugghh it felt like hell if you asking me.

image

Karena situasi tersebut saya mau nggak mau jadi membeli banyak Rok dan kemeja. Untuk kasus kemeja, saya
berakhir memiliki hubungan baik dengan item fashion yang satu ini. Tapi dengan rok, katakan saja I
have a great experience using you for 6 months, but we are not meant to be on daily life. So, yang terjadi
adalah rok yang saya beli di tahun 2005 tersebut masih bergelanyut mesra di lemari saya hingga saat ini.

Kasus “simpan aja deh, kali aja nanti perlu” atau “sayang masih bagus, nanti pasti bisa dipakai” kayanya
merupakan kasus umum perempuan. Dan seringkali berakhir perempuan tidak pernah menggunakan
pakaian tersebut pada akhirnya dan pakaian hanya memenuhi tempat di lemari. Dan hal tersebut yang
terjadi dengan saya.

image

Buat saya pribadi untuk kasus seperti ini ada beberapa pilihan, disumbangkan, ‘mix and match’ atau
’make over’. Biasanya ibu saya yang mengorganisasi pakaian saya dan @sissassy untuk disumbangkan. Tapi tau sendiri kan untuk menyumbang itu biasanya kita akan pilih yang kita bener-bener nggak butuhkan lagi, which is, jadi sedikit juga sumbangannya. Untuk ‘Mix and Match’ dan ‘Make Over’ ini proses yang lebih panjang, karena biasanya saya harus
browsing beberapa bulan untuk menemukan style yang saya suka atau menemukan tips and trick cara
meng-upgrade baju lama saya yang paling aman. Saya akan sangat sedih kalau baju saya berakhir tidak
bisa dipakai.

Dari semua pilihan tersebut, ada situasi pakaian yang saya sudah mengalami jalan buntu. Saat saya mengeluh pada kakak saya, dia menyebutkan ide untuk menjual pakaian saya
tersebut. Saya ragu dan malas membuat sistem penjualan barang melalui sosial media yang belum tentu
juga aman, mengingat saya sangat awam dengan kegiatan menjual barang di internet. Lalu ia
menyebutkan ada satu aplikasi yang bisa membantu saya untuk menjual barang-barang bekas bernama
Carousell.

image

Carousell ADALAH aplikasi khusus barang preloved, tapi bisa juga untuk jualan barang baru kamu yang belum terpakai. Menjual barang di carousell semudah dan
sesederhana tagline mereka, “Sell in a Snap, Buy with Chat”. Saya tidak menemukan kesulitan pada saat
men’display’ barang saya di page milik saya. Bantuan keterangan barang (seperti harga, keterangan
barang yang dijual, cara mengupload foto) yang tidak rumit, Kategori yang bervariasi dan cukup detil,
Barang yang saya jual, bahkan ada guideline mengenai cara pengambilan gambar dan penulisan
keterangan barang yang dijual. Secara keseluruhan aplikasi carousell sangat mudah pagi penjual online
pemula seperti saya.

Barang apa saja yang sudah ada di page saya. Ada si Rok Mahasiswa Baru saya yang penuh kenangan,
dan salah satu blouse yang sudah saya miliki lama tapi tidak pernah saya pakai. @sissassy​ juga ikutan,
lho untuk menjual barang preloved-nya di page saya. Seperti Blouse-nya yang salah ukuran ketika beli, dua Bando yang keponakan saya nggak mau pakai, Buku Biografi Ibu Ani
Yudhoyono, dan Krim wajah Himalaya yang ia hanya gunakan untuk skincare review. Untuk melihat
barang-barang yang kami jual bisa langsung mengunjungi page milik saya yang bernama imbuttercup.

image

Buat saya Carousell memberikan alternatif solusi untuk kasus barang-barang “sayang masih bagus, nanti pasti
bisa dipakai”. Selain orang lain dapat menambah nilai dari barang yang mungkin hanya menumpuk di
kamar atau sudut lemari kita, kita juga bisa mendapatkan uang untuk hal yang lebih penting atau barang
yang sudah kita incar. So buat kamu yang tertarik untuk menjual barang-barang preloved kamu di
carousell, kamu bisa download aplikasinya gratis di Google Play atau App Store.

Claim: Salah satu produk di listing jualan saya terjual dalam waktu 1 minggu semenjak saya listing. Asyiiik. Yuk manteman coba juga ya.


Baca juga: