Old posts

6 Alasan Saya Memilih Daycare dan bukan Nanny

Daycare dan nanny, bagian yang sepertinya tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari working mom. Saya sendiri, dibandingkan nanny lebih memilih daycare. Ini alasannya.

Mana yang lebih baik dipilih, daycare atau nanny. Hmmm, sejujurnya sih jawabannya hampir tidak ada yang benar, karena keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kalau saya pribadi, saya lebih memilih daycare, yang tampaknya bukan opsi yang paling populer dikalangan ibu-ibu pekerja.

Kalau saya bercerita kalau si kecil dititipkan di daycare, beberapa pertanyaan seputar harga, fasilitas, cara pengajarannya banyak sekali ditanyakan kepada saya. Tentu saja setiap orang berbeda situasi dan kondisinya. Tapi seringkali saya jadi sebal sendiri sudah berusaha menjelaskan panjang lebar, eh, malah didebat. Sekarang, supaya nggak terlalu seru debat, saya ingin bagi informasi promosi satu daycare di Bandung nih untuk manteman yang sedang butuh. Sengaja info promo nya saya taruh di paliiing bawah, biar manteman baca dulu tulisan saya ya. Hehe.

Kita juga baru setup newsletter biar kita kirimkan langsung info artikel terbaru kita ke inbox email manteman  lho. Klik disini untuk daftar newsletter kita ya. 

Ini dia 6 alasan saya pilih daycare dibandingkan nanny:

Keterbatasan tempat

Saya tinggal di apartemen yang luasnya hanya 47m2. Kamar tidurnya yang awalnya ada 2 pun sudah dirombak menjadi hanya 1 supaya ruangannya terasa lebih luas. Memang sih balkon ada 2, tapi ya masa’ si nanny mau disuruh tidur di balkon?. Pilihan lain adalah dengan menggunakan nanny yang tidak menginap, artinya dia akan datang pagi lalu pulang sore. Masalahnya adalah sistem di apartemen saya mengharuskan non penghuni untuk meninggalkan KTP/SIM di satpam yang lalu akan memberikan akses finger print untuk sekali naik. Nggak mungkin juga khan nanny nya seharian di atas aja nggak bisa main-main kebawah?. Soalnya kalo ke bawah, dia lalu harus nyari-nyari satpam lagi supaya bisa diberi akses keatas. Ribet khan? Saya aja pusing ngebayanginnya.

image

Fasilitas

Kalau fasilitas sebenarnya ya balik lagi ke masing-masing orang tua inginnya institusinya menyediakan fasilitas apa saja buat anak. Mungkin khan ada yang merasa dengan mainan puzzle beraneka macam sudah cukup, tapi ada juga yang ingin ada mainan panjat-panjatan biar si anak lebih aktif. Yang pasti, kalau anak bersama nanny di rumah, berarti semua fasilitas tersebut harus kita yang sediakan. Sedangkan kalau di daycare, tentu kita bisa pilih-pilih daycare yang fasilitasnya sesuai dengan yang kita inginkan. Tapi balik lagi, biasanya sih, ada uang ada fasilitas.

Pendidikan

Nah, kalau yang ini jujur saya agak bingung. Nama lainnya daycare itu khan tempat penitipan anak. Jadi kalau logika saya sih sebenarnya nggak wajib mereka menyediakan sistem atau kurikulum pendidikan. Kalau ingin pendidikan yang terstruktur ya baiknya anak dimasukkan ke playgroup atau TK kalau usianya sudah cukup. Tapi, memang banyak daycare yang menawarkan pengajaran tertentu untuk meningkatkan perkembangan otak anak. Entah ini sungguhan serius dilaksanakan, atau sekedar alat marketing untuk menarik hati orang tua, tentu kembali lagi kepada orang tua untuk mengevaluasi sistem pendidikan yang ditawarkan. Yang pasti kalau menggunakan nanny tentu kita bisa lebih berkuasa lagi menentukan mau mengajarkan apa saja kepada anak. Dengan catatan, tentu kita yang mengajarkan, dan tentu kita juga bertugas menjadi mandor untuk mengawasi si nanny supaya konsisten dengan sistem pengajaran kita. Beruntung kalau si nanny pintar, kalau nggak? Pusing pala barbie deh.

image

Harga

Harga antara daycare dengan nanny kayaknya nggak beda jauh deh, walau kalau dihitung-hitung daycare memang pasti lebih mahal. Apalagi kalau dipikirin banget bahwa daycare hanya menjaga si anak selama 5 hari dalam seminggu dan hanya 8-10 jam dalam sehari. Pertimbangan saya adalah ogah pusing dan khawatir.  Walau tentu daycare pun tidak bisa 100% aman, tapi jelas daycare membebaskan kita dari kemungkinan si nanny tiba-tiba keluar, pulang kampung lalu nggak balik lagi, atau yang lebih parah misalnya melakukan kejahatan kepada anak atau merampok yang sepertinya sudah bukan cerita aneh.

Variasi kegiatan

Setiap orang pasti punya kegiatan favorit masing-masing. Misalnya di rumah saya, hubby suka main game di computer, sementara saya suka membaca di gadget. Pada saat berada di rumah, si kecil jelas langsung ketularan dan bisa seharian tidur-tiduran di depan TV atau disebelah papanya yang lagi main game atau nemenin saya membaca sambil main game puzzle di iPad. Tau sendiri khan susahnya menghentikan anak yang sudah kecanduan gadget atau TV? Nah, dengan menitipkan di daycare, saya berharap bisa sedikit mengerem hal tersebut karena kurang lebih setengah hari si kecil nggak akan ketemu 2 barang itu. Sedangkan kalau saya lagi sial dapet nanny yang hobi banget nonton TV (emang ada ya pembantu/nanny yang nggak suka nonton TV?) walah gawat lah, bisa seharian itu nanny dan anak nonton TV non-stop.

image

Kedekatan Dengan Anak

Ini alasan utama kenapa saya memilih daycare dibandingkan nanny. Day care pastinya hanya selama jam kantor saja. Hubungan anak dengan guru daycare pastinya nggak sedekat dengan kalau bersama nanny yang terus-terusan ada disampingnya. Yang saya takutkan kalau pakai nanny adalah justru saya yang menjadi manja. Pulang dari kantor, aduh capeknya. Punggung rasanya pegal dan cuma ingin langsung tidur. Kalau ada nanny pasti saya bisa bikin alasan supaya dia yang ngurus dulu malam ini. Tapi lalu besoknya juga begitu, dan besoknya juga. Tau-tau anak sudah jadi ‘anak pembantu’. Sementara kalau di daycare, saya masih memiliki tanggung jawab untuk full mengurus si kecil waktu malam. Walau tentu nggak semaksimal stay at home mom, tapi saya bersyukur masih bisa memantau hal-hal kecil dalam perkembangan si kecil setiap hari.

Buat manteman di Bandung yang sedang sedang mencari daycare, atau sedang mencarikan Daycare atau Pre-TK (PAUD) buat anak atau buat teman/keluarga, saya sedang giveaway voucher diskon 30% (senilai Rp.600.000) dari Dandelion Kids Center, daycare tempat si kecil sehari-hari dititipkan. Nggak susah cara dapetinnya. Cukup follow instagram Inspirazzle lalu DM  nama manteman, nama anak, no HP dan alamat pengiriman voucher, boleh juga tanya-tanya atau ceritakan alasannya manteman harus dapat vouchernya. Saya akan utamakan manteman yang saya nilai sedang sangat membutuhkan daycare atau pre-TK buat anaknya atau lokasi rumah/kantor yang tidak terlalu jauh jaraknya dari daycare ini.

Dandelion Kids Center, Pembimbingnya bunda-bunda lulusan sekolah guru TK. Fasilitasnya dapat makan siang dan juga dimandikan ketika sore. Kegiatan hariannya lebih banyak ke arah melatih motorik anak dengan crafting, misalnya menggunting, menempel dan bermain cat. Tersedia juga penitipan setengah hari atau insidental (dihitung perhari). Program Pre-TK nya tersedia sekali seminggu, cocok banget buat Stay at home mom yang ingin anaknya mulai belajar sosialisasi. Cek deh Instagram nya untuk melihat keceriaan anak-anak yang sehari-hari dititipkan disana.

image
image

Buat yang tertarik buruan aja tanya-tanya ke kontak yang ada diatas ini. Mau lihat langsung? alamatnya di Jl. Jalak No.6, Sadangserang, Coblong, Bandung.

Jadi manteman sendiri lebih cenderung ke tim daycare atau tim nanny nih? Berbagi yuk di comment kalau ada rekomendasi daycare lainnya atau metode supaya nanny nggak gampang keluar.  


By Sissy ∞ Sedang mencoba menulis blog dan update instagram setiap hari. Follow di Instagram, Twitter, Tumblr Blog dan Quora.


Baca juga:


Disclaimer: Artikel ini bekerja sama dengan Dandelion Kids Center, daycare di pusat kota Bandung dengan konsep “sowing the seeds of future children”. Penulis beriniatif menulis artikel ini dan tidak menerima permintaan, penawaran, bayaran atau service/jasa yang brand nya direview didalam artikel ini. Seluruh isi artikel ini adalah pendapat pribadi penulis.