Food

Sehatea, Karena Persahabatan Adalah Teh Untuk Jiwa

Yakin kita nggak pilih-pilih teman? Tapi kalau sahabat pasti donk kita pilih-pilih yang cocok. Lagipula kalau bersahabat dengan orang yang salah, malah bisa jadi toxic ke diri sendiri lho.

Cocok tidak berarti sama. Terkadang yang cocok sama kita adalah yang
memiliki latar belakang agama, budaya, ekonomi, pendidikan bahkan karakter yang
berbeda dengan kita. Dalam kasus saya nih, bahkan jenis kelaminnya saja beda. Weh, gimana tuh ceritanya kok bisa awet.

Buat saya pribadi lebih menyenangkan berteman dengan orang berbeda, karena saya percaya kami harus bisa saling mengisi. Saya dan Freddy berbeda dari ras, agama dan latar belakang ekonomi. Nah, ada juga nih pendapat kalau orang berbeda jenis kelamin nggak bisa hanya pure berteman. Pasti ada apa-apanya kata orang sih.

Well, dalam kasus saya sih, pendapat itu salah banget. Saya dan Freddy pertama kali berkenalan saat dia berpacaran dengan teman suami saya. Saat hubby dan temannya tersebut makin nggak akrab, justru saya dan Freedy semakin akrab. Sebenarnya nih, dia itu junior saya di kampus, 2 angkatan di bawah. Tapi kita sama sekali nggak saling kenal selama kuliah. Mungkin karena beda jurusan dan ada pembatas junior-senior ya, yang pembatas itu menghilang setelah kita lulus. Jujur kita berdua nih jaraaaaang banget ketemu, bisa ketemu setahun 3x aja sudah bagus. Tapi kalau sudah ketemu, bisa keasyikan ngobrol sampai berjam-jam.

image

Yang satu lagi ga puasa, yang satu lagi emang ga pernah puasa dari lahir

Ngobrolin apaan aja tuh sampai berjam-jam? Biasanya sih kami berdiskusi mengenai tidak hanya mengenai hal-hal yang sama-sama kita sukai, tetapi juga menceritakan permasalah di bisnis kami masing-masing atau bertukar pendapat dari sudut pandang yang berbeda.

Buat saya pertemanan saya dan Freddy membuka mata saya. Dia orangnya sangat blak-blakkan dan dari dia lah saya belajar mengenai banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh kaum minoritas keturunan Tionghoa di Indonesia. Seringkali kita yang katanya pribumi dan mayoritas (iya, saya juga masuk kategori ini lho) tanpa sadar melakukan banyak hal yang memanfaatkan privilege kita tersebut, dan dia yang menjadi reminder bahwa kalau dia yang minoritas yang melakukan hal yang sama penerimaan sosialnya bisa berbeda jauh. Dia juga yang selalu mencela gaya pengaturan uang saya yang minim investasi karena memang tidak dibiasakan semenjak kecil, buat dia semua harus jadi investasi, termasuk membeli rumah, mobil, handphone juga harus jadi investasi. Hahaha.

Saat mengobrol
atau diskusi kami paling suka ditemani dengan minuman hangat, entah itu kopi
ataupun teh. Kalau teh, pilihannya apalagi kalau bukan teh hijau. Kenapa teh hijau? sudah jadi rahasia umum kalau teh hijau memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan. Artikel yang dituliskan oleh Megan Ware untuk Medical News Today menyebutkan bahwa teh hijau dipercaya dapat membantu penyembuhan luka,
memperlancar pencernaan, meningkatkan fungsi hati. Selain itu, Teh hijau diyakini sangat baik dikonsumsi oleh orang yang sedang menjalani diet dan masih
banyak lagi.

image

Teh boleh diminum sampai 5 gelas dalam sehari, jadi oke banget buat teman kerja di kantor

Teh hijau sendiri nggak sulit ditemukan di Bandung, bisa memilih dari berbagai merek dan harga. Tidak hanya sehati sebagai teman, Kami berdua juga ‘sehatea’ dalam  memilih teh hijau kepala Djenggot saat ngeteh bareng. Kenapa Teh kepala Djenggot? karena rasa teh nya kerasa banget, alias pahit-sepet-segar khas rasa alami teh yang katanya sih ini artinya zat teanin nya cukup tinggi. Teanin ini nih yang katanya juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan kita.

Jadi apa sih rahasia persahabatan sehatea kami?

Persahabatan itu harus seperti teh, membuat sehat. Seperti teh hijau Kepala Djenggot yang membuat sehat tubuh, persahabatan harus membuat sehat jiwa dengan merasa bebas saling berbagi, mendukung, belajar menghargai dan mengasihi satu sama lain. Dalam persahabatan yang berbeda seperti kami, open minded sangatlah penting. Friendship goals bukan lagi cuma tentang, saling peduli pada perasaan sahabat kita, tapi juga saling peduli kesehatan satu sama lain alias pertemanan sehat.

Bagaimana
dengan kamu, seperti apa sih #FriendshipGoals #Sehatea kamu? Yuk share
pengalaman dan cerita kamu dengan temanmu yang mungkin berbeda namun tetap #sehatea.
Bisa di kolom komentar di bawah atau share di blog pribadi kamu ya.